saat aku terbang nanti.
Saat aku menutup mataku
wajahku akan dihiasi senyuman
Ragaku tidak menyatu dengan tanah
tapi terbang bersama angin
melebur bersama garam di lautan.
Kamu tidak akan tau,
tapi aku akan datang melihatmu.
Bersama sinar lembut matahari di pipimu
bersama semilir angin diantara rambutmu
bersama air hujan yg menetes ke kulitmu
dan kerlip lemah bintang berwarna ungu.
Jangan menangisi aku saat aku menutup mata
Senyumlah dan ingatlah kebodohanku
Simpan hasil karyaku yang berantakan
Agar bisa dilihat oleh darah dari darahku
Dan mereka akan bercerita ke sahabatnya.
Saat aku terbang nanti
Aku akan menembus awan awan
menyapa surya siang hari
meringkuk di bulan sabit malam hari.
Dan bertemu orang-orang yg kusayangi
Mereka yang sudah terbang lebih dulu.
Bila saat itu tiba,
Senyuman akan menghiasi wajahku.
wajahku akan dihiasi senyuman
Ragaku tidak menyatu dengan tanah
tapi terbang bersama angin
melebur bersama garam di lautan.
Kamu tidak akan tau,
tapi aku akan datang melihatmu.
Bersama sinar lembut matahari di pipimu
bersama semilir angin diantara rambutmu
bersama air hujan yg menetes ke kulitmu
dan kerlip lemah bintang berwarna ungu.
Jangan menangisi aku saat aku menutup mata
Senyumlah dan ingatlah kebodohanku
Simpan hasil karyaku yang berantakan
Agar bisa dilihat oleh darah dari darahku
Dan mereka akan bercerita ke sahabatnya.
Saat aku terbang nanti
Aku akan menembus awan awan
menyapa surya siang hari
meringkuk di bulan sabit malam hari.
Dan bertemu orang-orang yg kusayangi
Mereka yang sudah terbang lebih dulu.
Bila saat itu tiba,
Senyuman akan menghiasi wajahku.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home