big head

Friday, January 10, 2014

Apakah kerja SBY setelah 2 periode?

Abis baca sebuah thread dari kaskus,

http://www.kaskus.co.id/thread/52cceb901f0bc33c3b8b468d/inilah-kerja-presiden-anda-selama-10-tahun-anda-pun-bisa/

Gw jadi kepengen komen panjang mengenai hal itu. Dan emang ini juga ada di pikiran gw sejak lama, dan mau gw tuangin disini.. udah kaya aer aja ya dituang.. hahaha.. Ini comment gw di thread itu, yah gw posting juga deh di blog, tadinya mau posting disini duluan, yah udah deh sekalian aja.

Klo Indonesia diibaratkan sebagai Perusahaan atau Group perusahaan seperti CT Group, atau Lippo Group, Maka SBY bisa kita umpamakan sebagai CEO yang dipercayakan oleh stakeholder nya. CEO ini memang memegang kendali atas semua anak buahnya yaitu para direktur. Nah, direktur2 ini boleh lah kita wakilin dengan menteri2 dan para Gubernur. Sampe sini masih nangkep ya gan..

Seorang CEO, ga perlu mikirin ini itu, direkturnya adalah orang2 ahli yang bisa mikirin beberapa strategi atas permasalahan sesuai dengan bidangnya, dan akan diajukan kepada CEO, nanti CEO nya yang akan memutuskan kira2 strategi apa yang terbaik dan cocok untuk perusahaan yang dijalankannya. Makanya dia bisa jadi pimpinan, karena dia bisa jadi seorang decision maker, dan apabila terjadi kemunduran dari perusahaan yang dipegangnya, kesalahan berada di pundaknya. Meskipun ide2 dan gagasan2 itu datangnya dari para direktur. Tanggung jawab dia adalah yang terbesar. Sebaliknya, apabila para direktur itu ada yang bagus ide2 dan jiwa kepemimpinannya, dia pun berkewajiban untuk membantu membimbingnya, bukannya malah menenggelamkannya karena takut tersaingi.

Oke, sekarang presiden kita. Pas ditanya soal macet Jakarta, jawabannya cenderung menyalahkan bawahan dan tidak mau peduli apa yang dilakukan para gubernur. "kalau mau tanya solusi macet Jakarta ya tanya dong ke gubernurnya. Mau tanya masalah di daerah2 lain juga tanya sama gubernurnya masing2" kira2 seperti itulah jawaban beliau. Terus, yang paling baru, masalah kenaikan harga elpiji, bisa2nya dia engga tau kenaikan harga yang menurut saya cukup fantastis itu. Lalu tiba2 dia marah2 suruh turunin harga, sementara menterinya salah2an dan akhirnya si BUMN lah yang bilang dengan gampangnya, "semua salah saya" tanpa ada sanksi.

Dari sini kita udah tau, bahwa presiden kita memang bukan orang tepat untuk mengelola sebuah negara, karena dia gak tau apa2 yang sedang dikerjakan oleh anak buahnya. Bahkan ada istilah negara "auto pilot" segala. Ane setuju banget sama trit ini, dan menyadarkan kita untuk lebih pintar lagi dalam memilih. Bagusnya UU kita mengharuskan Presiden maksimal 2x saja berkuasa, dan mudah2an the next president kita adalah seorang pemimpin yang baik, dan mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya.